Debat Terbuka, Calon Ketua BEM KM dan DPM UMK Saling Adu Visi Misi

 

Para calon ketua DPM menyampaikan visi dan misi dalam acara Pra Kongres Mahasiswa di Lapangan Basket UMK, Senin (22/1) (Foto : Pena Kampus)

KUDUS, Penakampus.id - Panitia Kongres Mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) menyelenggarakan kegiatan Debat  dan Penyampaian Visi Misi calon Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) dan Ketua  Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dalam acara Pra Kongres Mahasiswa di Lapangan Basket UMK pada Senin, (22/1).

Calon ketua DPM nomor urut 1 Wafna Jannata Ulya berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Sementara calon ketua DPM nomor urut 2 Danendra Bagas Syahdama dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Program Studi Manajemen. Adapun calon kandidat ketua BEM KM nomor urut 1 diisi oleh Khilmi Yahya dari FEB Program Studi Manajemen, dan nomor urut 2 Mujtaba Ahmad dari FKIP Program Studi PGSD. Seluruh kandidat berstatus mahasiswa aktif yang telah menempuh 5 semester perkuliahan.

Debat kali ini turut dihadiri oleh Sugeng Slamet, selaku Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan,  serta tamu delegasi dari setiap ormawa UMK dan mahasiswa umum.

Kegiatan dilaksanakan dalam rangka mengenalkan kepada seluruh mahasiswa UMK tentang visi dan misi masing-masing calon yang nantinya akan dipilih melalui Kongres Mahasiswa  yang diselenggarakan pada hari Rabu, 24 Januari 2024 mendatang di  Ruang Seminar Gedung J UMK.

Kegiatan yang bertemakan “Rekonstruksi Loyalitas Dan Solidaritas Mahasiswwa Untuk Mewujudkan UMK Unggul” diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars UMK, Sambutan Oleh Wakil Rektor III,  pembacaan doa, dan dilanjutkan dengan penyampaian visi misi pada calon kandidat.

Sugeng Slamet dalam sambutannya menuturkan bahwa acara Kongres Mahasiswa ini menjadi parameter kemampuan para calon ketua DPM maupun BEM. Sugeng juga menekankan agar  mahasiswa harus mencermati siapa yang akan dipilih untuk mampu menggerakkan organisasi- organisasi yang ada di UMK”.

“Arena kongres ini dilaksanakan sebagai suatu wadah untuk mengukur kemampuan integritas kepada calon-calon ketua DPM dan presiden BEM KM UMK yang akan terpilih,” tuturnya.

Sesi debat calon ketua DPM menjadi pembuka acara Pra Kongres Mahasiswa, kedua kandidat menyampaikan visi dan misi, dilanjutkan sesi tanya jawab dengan audiens.

Salah satu calon ketua DPM, Danendra Bagas Syahdama merasa cukup puas dengan Pra Kongres Mahasiswa ini, namun demikian dirinya masih sedikit mengoreksi pelaksanaan rangkaian acara Kongres Mahasiswa yang menurutnya lebih baik dilaksanakan pada hari perkuliahan aktif.

“Acara berjalan dengan lancar dan seru, mulai dari para audiens yang aktif bertanya kepada kita, namun memang masih banyak yang harus disiapkan kembali oleh para panitia kongres contohnya dalam mengadakan acara ini yang seharusnya dilaksanakan pada saat hari perkuliahan saja, agar mahasiswa umk turut andil dan ikut meramaikan dalam acara ini” ungkap Bagas.

Selaras dengan Bagas, calon ketua DPM nomor urut 1 Wafna turut merespon positif acara Pra Kongres. Dirinya merasa sejauh ini pelaksanaan Kongres Mahasiswa tahun ini lebih diperbaiki dari tahun sebelumnya dan lebih terasa atmosfer demokasinya, meskipun menurutnya sistematika debat masih perlu dievaluasi.

“Kongres tahun ini lebih baik dari tahun kemarin, karena lebih terasa suasana birokrasi. Namun sistematika kongres untuk tahun depan dapat diperhatikan terutama di bagian debat itu perlu adanya perbaikan,” jelas perempuan yang akrab disapa Nana tersebut.

Seperti yang diketahui, Kongres Mahasiswa di UMK telah memasuki tahun ketiga setelah pertama kali digelar pada tahun 2022 sebagai pengganti Pemilihan Raya Mahasiswa (PEMIRA).

Rangkaian debat dan penyampaian visi misi  dalam Pra Kongres Mahasiswa berlangsung hingga pukul 14.30 WIB dan di akhiri dengan menyanyikan Lagu Bagimu Negeri dan Mars UMK. (uly/cia/yus)

0/Komentar